BAOBAB

Pohon Baobab bukanlah pohon
asli Indonesia melainkan dari Benua Afrika. Pohon ini juga tumbuh di negara
Yaman, Oman, dan Australia. Pohon ini tumbuh besar sekali batangnya bulat
seperti tong dan bercabang di puncak pohon. Tingginya dapat mencapai 40 meter dan
diameter batangnya mencapai 15 meter. Baobab paling besar ada di Limpopo,
Afrika Selatan dengan tinggi 47 meter dan diamter 15,9 meter.
Daunnya kecil-kecil
sehingga batang dan cabangnya terlihat. Cabang-cabang tersebut mirip akar
hingga pohon tersebut seolah tumbuh terbalik dimana akarnya berada diatas pohon
ini.
Universitas
Indonesia sebagai salah satu nominasi green campus juga menanam pohon ini di
rektoratnya. Pohon ini berasal dari Kebun Raya Purwodadi. Selain itu pohon ini
juga tumbuh di Pabrik Gula Rajawali Subangdan kebun raya bogor. Pohon yang
tumbuh di bogor tidak berbuah karena suhu bogor yang dingin padahal pohon yang
biasa disebut Kiai Tambleg ini hidup di subsahara Afrika yang panas.
Pohon ini akan
berbuah jika tumbuh di lingkungan yang cukup panas. Pohon tersebut berbunga
terlebih dahulu dan mekar hanya dalam waktu sehari. Pada saat itu hewan-hewan
seperti kelelawar menghisap nektar bunga tersebut sambil membuahi buah
tersebut. Rontoknya bunga kebawah menimbulkan bau yang kurang sedap seperti
daging busuk.
Pohon yang terbuahi
akan berbentuk tikus menggantung dengan kepala dibawah. Buahnya disebut juga
buah super (super fruit) yang mengandung banyak sekali nilai gizi. Tiap 100 mg,
buah baobab mengandung vitamin C 150 mg, kalsium 293 mg. Buah ini memiliki
pektin 23% yang bisa digunakan sebagai perekat dan pengental. Bijinya juga bisa
dimakan setelah dibakar atau digoreng dan mirip dengan biji jambu monyet atau
biji mede.
Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/agronomy-agriculture/2245682-pohon-baobab-atau-kiai-tambeg/#ixzz1ilQtzJtq
VIVAnews -
Satu lagi buah yang disebut-sebut mengandung antioksidan tinggi, Baobab.
Dilansir dari NY Daily News, dengan rasa eksotis
tajam, rasanya dideskripsikan merupakan perpaduan jeruk, pir, dan vanili, buah
Baobab telah dikonsumsi selama bertahun-tahun di Afrika.
Menurut National Geographic, buah dari tumbuhan yang dijuluki 'Vitamin
Tree' ini, mengandung vitamin C enam kali lebih banyak
dibandingkan jeruk. Bukan hanya itu, kandungan kalsiumnya dua kali lebih banyak
dari susu dan mengandung zat besi tinggi, yaitu kalium dan magnesium.
Buah eksotis ini memiliki indeks glikemik rendah dengan serat yang lebih tinggi
dibandingkan apel, persik, aprikot dan pisang. Kandungan antioksidannya juga
empat kali lebih banyak dibandingkan cherry kering, blueberry dan cranberry.
Baobab saat ini tengah dipamerkan dalam acara Natural
Products Expo East di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat. Ketika
ditempatkan dalam batok kelapa, buah ini mengalami pengeringan alami, tanpa
proses pemanasan atau dibekukan.
Dari Baobab ini, dibuat permen kenyal dengan empat rasa yaitu mangga,
raspberry, strawberry dan mixed berry. Permen ini merupakan campuran dari
pektin jeruk, bubuk Baobab dan pure buah, tanpa gula tambahan.
Kandungan gula alami Baobab yang sudah dikeringkan dan berbentuk dadu diklaim
45 persen lebih rendah dibandingkan cherry kering, dan 60 persen lebih rendah
dibandingkan cranberry kering.
Lalu, Baobab dalam bentuk bubuk, menurut Stephan Broburg, pemilik Baobab Foods,
perusahaan makanan yang berbasis di Washington, kandungan antioksidannya enam
kali lebih tinggi dibandingkan cranberry dan blueberry dan dua kali lebih banyak
dari goji berry.
• VIVAnews