MANFAAT JERUK BALI
Jeruk bali bermanfaat
bagi kesehatan. Kandungan pektinnya lebih banyak dibandingkan dengan jeruk
jenis lain. Pektin inilah yang dipercaya mampu menurunkan kolesterol sekaligus
mengurangi risiko sakit jantung.
Hampir semua orang kenal jeruk bali. Rasa dan bentuknya khas.. Kulitnya sering dimanfaatkan anak-anak di pedesaan sebagai bahan baku mobil-mobilan.
Daging buahnya yang segar dan banyak mengandung air, bisa langsung dimakan setelah dikupas atau sebagai campuran salad maupun rujak.
Buahnya yang berwarna putih dapat dijadikan manisan setelah dibuang bagian kulit luarnya yang banyak mengandung kelenjar minyak. Di Vietnam, bunganya yang harum digunakan untuk membuat parfum. Bukan hanya itu, kayunya juga sering dimanfaatkan untuk gagang perkakas alat dapur.
Jeruk bali bermanfaat menurunkan kolesterol dan melawan penyakit jantung. Kenyataan tersebut diungkapkan peneliti asal Israel seperti yang dirilis di berbagai situs kesehatan dunia.
Penelitian tersebut melibatkan 57 orang dengan kadar kolesterol tinggi dan baru menjalani operasi bypass pembuluh darah koroner. Kandungan lemak yang sangat tinggi menyebabkan tubuh pasien kebal terhadap obat-obatan yang biasa dipakai untuk menurunkan kadar kolesterol.
Pasien-pasien tersebut kemudian dibedakan menjadi tiga kelompok.
Hampir semua orang kenal jeruk bali. Rasa dan bentuknya khas.. Kulitnya sering dimanfaatkan anak-anak di pedesaan sebagai bahan baku mobil-mobilan.
Daging buahnya yang segar dan banyak mengandung air, bisa langsung dimakan setelah dikupas atau sebagai campuran salad maupun rujak.
Buahnya yang berwarna putih dapat dijadikan manisan setelah dibuang bagian kulit luarnya yang banyak mengandung kelenjar minyak. Di Vietnam, bunganya yang harum digunakan untuk membuat parfum. Bukan hanya itu, kayunya juga sering dimanfaatkan untuk gagang perkakas alat dapur.
Jeruk bali bermanfaat menurunkan kolesterol dan melawan penyakit jantung. Kenyataan tersebut diungkapkan peneliti asal Israel seperti yang dirilis di berbagai situs kesehatan dunia.
Penelitian tersebut melibatkan 57 orang dengan kadar kolesterol tinggi dan baru menjalani operasi bypass pembuluh darah koroner. Kandungan lemak yang sangat tinggi menyebabkan tubuh pasien kebal terhadap obat-obatan yang biasa dipakai untuk menurunkan kadar kolesterol.
Pasien-pasien tersebut kemudian dibedakan menjadi tiga kelompok.
- Kelompok pertama diberi hidangan jeruk bali dengan
daging buah berwarna merah selama 30 hari berturut-turut.
- Kelompok kedua diberi jeruk bali warna putih.
- Kelompok terakhir tidak diberi jeruk bali sama sekali.
Hasilnya, pasien
kelompok pertama dan kedua sama-sama mengalami penurunan lemak darah, sedangkan
pasien di kelompok terakhir tidak mengalami perubahan apa pun. Diketahui pula
bahwa jeruk bali merah diyakini lebih efektif menurunkan kadar lemak, khususnya
trigliserida.
Kandungan likopen jeruk bali berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Menurut para peneliti, daging buah segar maupun jusnya memiliki manfaat yang sama. Temuan-temuan ini dilaporkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry.
Antibakteri
Para ahli dari Universitas Jagiellonian, Polandia, menemukan, ekstrak jeruk bali mengandung antibakteri dan antioksidan yang bisa "menenangkan" sistem getah perut untuk membantu proses penyembuhan. Dr. Thomas Brzozowski, ketua penelitian, menyarankan agar para penderita tukak lambung memasukkan jeruk ke dalam diet mereka meski secara alamiah mengandung asam.
Selama ini penderita luka lambung diminta tidak memasukkan jeruk ke dalam diet mereka, tetapi penelitian ini justru menyarankan sebaliknya. Ekstraknya diyakini bisa mengurangi kadar enzim COX-1 dan COX-2 yang ada dalam obat-obatan.
Kondisi ini memainkan peran utama dalam upaya penyembuhan lambung. Para peneliti yakin ekstrak jeruk bali mampu menyatu dengan kedua enzim itu dalam proses penyembuhah lambung.
Tak hanya bermanfaat menjaga kesehatan jantung dan lambung, jeruk bali juga baik untuk kesehatan gusi karena kadar vitamin C-nya tinggi. Hal ini diungkapkan Peneliti di Universitas Friedrich Schiller, Jerman, yang menemukan kaitan kesehatan gusi pada mereka yang banyak mengonsumsi jeruk bali.
Penelitian melibatkan 58 responden yang mengalami kerusakan gusi yang cukup parah. Kenyataannya, jeruk bali membawa dampak positif setelah dikonsumsi setiap hari selama sekitar dua minggu. Bahkan, dampak positif itu juga berlaku bagi perokok maupun bukan perokok. Seperti diketahui merokok adalah salah satu penyebab utama kerusakan gusi..
Manfaat lain jeruk bali, yakni membersihkan sel darah merah yang telah tua didalam tubuh dan menormalkan hematokrit (persentase sel darah per volume darah). Sekaligus sebagai sumber antioksidan penangkal kanker.
Jus Paling Favorit
Selain dikonsumsi segar, jeruk bali sering diolah dalam bentuk jus. Saat membuat jus, Anda dapat mencampur jeruk bali dengan bahan atau buah lainnya, sehingga rasanya jadi lebih nikmat.
Berikut contoh meramu jeruk bali yang baik untuk kesehatan:
Sumber vitamin C dan penurun kolesterol
Konsumsi dua "siung" (helai dalam buah) jeruk bali ukuran sedang setiap hari untuk mendapatkan manfaatnya secara maksimal.
Minuman antioksidan dan antikanker
Ambil satu buah jeruk bali ukuran sedang yang telah dikupas dan dibuang isinya. Masukkan ke dalam blender, tambahkan air secukupnya. Dapat juga ditambahkan satu sedok madu dan buah lainnya seperti mangga atau pir.
Cara lain, ambil satu buah jeruk bali ukuran sedang yang telah dikupas dan dibuang isinya, dan 1 cm jahe kupas. Masukkan seluruh bahan tersebut ke blender dengan ditambah sedikit air.
Manisan
Potong-potong daging kulit jeruk bali (kulit luarnya dibuang) berbentuk juring, rebus dengan api kecil selama 60 menit. Buang air rebusannya, tiriskan, lalu timbang. Siapkan gula pasir sama beratnya dengan berat kulit jeruk yang telah direbus.
Taruh kulit jeruk rebus dalam panci, bubuhi air hingga terendam seluruhnya, tambahkan gula pasir. Rebus di atas api kecil sambil sesekali diaduk sampai menjadi sirop pekat. Angkat, biarkan kulit jeruk tetap terendam dalam sirop semalaman.
Esoknya, masak lagi di atas api kecil hingga sirop gula hampir habis. Keluarkan kulit jeruk dari sirop, hamparkan di atas nyiru, jemur hingga setengah kering. Potong-potong kecil panjang, masukkan ke dalam wadah tertutup. Agar tahan lama (1 bulan), simpan dalam lemari es.
Selain disantap sebagai kudapan, manisan kulit, jeruk bali bisa dicampurkan ke dalam adonan cake, terutama untuk menggantikan manisan sukade atau kulit jeruk parut. Manisan kulit jeruk yang dicampur manisan kering buah-buahan akan memperkaya cita rasa fruitcake.
Campuran salad buah
Siapkan 200 gram pepaya, 200 gram apel, 200 gram nanas, 200 gram melon (semuanya dipotong dadu), dan jeruk bali ukuran sedang yang telah dikupas, dibuang isinya, dan dipotong-potong sesuai selera. Tambahkan stroberi dan kiwi untuk hiasan.
Siapkan juga bahan dressing, campuran alpukat yang telah diblender halus dengan mayones. Tambahkan empat sendok madu, kocok dengan mikser sampai rata, beri air secukupnya, lalu aduk rata. Bahan buah segar diatur dalam mangkuk atau piring, kemudian disiram dengan dressing.
Kandungan Jeruk Bali
Likopen
Kandungan likopen pada jeruk bali cukup tinggi, yaitu 350 mikrogram per 100 gram daging buah. Jika bersinergi dengan betakaroten (provitamin A) yang banyak terdapat pada jeruk bali, likopen bisa berperan sebagai antioksidan.
Pektin
Jeruk bali mengandung pektin jauh lebih banyak dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya setelah dijus. Satu porsi jus jeruk bali mengandung lebih dari 3,9 persen pektin. Setiap 15 gram pektin dapat menurunkan 10 persen tingkat kolesterol. Berarti jeruk bali dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Zat aktif pembersih darah
Jeruk bali dipercaya mengandung zat aktif yang dapat membersihkan sel darah merah yang telah tua di dalam tubuh dan menormalkan hematokrit, yaitu persentase sel darah per volume darah. Tingkat hematokrit normal pada wanita adalah 37-47 persen, sedangkan laki-laki 40-54 persen. Rendahnya hematokrit akan menyebabkan anemia, tetapi jika sangat tinggi dapat memicu penyakit jantung karena darah jadi mengental.
Kalium
Jeruk bali (gravefruit) merupakan sumber kalium, vitamin A (440 IU), bioflavonoid, dan likopen (350 ug/100g). Hasil penelitian, jeruk bali termasuk antikanker yang sekaligus menyehatkan prostat.
Vitamin C
Seperti jeruk lain, jeruk bali adalah sumber vitamin C (350 mikrogram per 100 gram daging jeruk). Vitamin C sangat baik sebagai sumber antioksidan.
Perokok dianjurkan untuk mengosumsi jeruk bali dua "siung" (helai dalam buah) setiap hari. Peningkatan kadar vitamin C di dalam darah mampu memperbaiki jaringan yang rusak, bahkan kanker, akibat tidak stabilnya molekul radikal bebas karena rokok dan polusi udara.
Kandungan likopen jeruk bali berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Menurut para peneliti, daging buah segar maupun jusnya memiliki manfaat yang sama. Temuan-temuan ini dilaporkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry.
Antibakteri
Para ahli dari Universitas Jagiellonian, Polandia, menemukan, ekstrak jeruk bali mengandung antibakteri dan antioksidan yang bisa "menenangkan" sistem getah perut untuk membantu proses penyembuhan. Dr. Thomas Brzozowski, ketua penelitian, menyarankan agar para penderita tukak lambung memasukkan jeruk ke dalam diet mereka meski secara alamiah mengandung asam.
Selama ini penderita luka lambung diminta tidak memasukkan jeruk ke dalam diet mereka, tetapi penelitian ini justru menyarankan sebaliknya. Ekstraknya diyakini bisa mengurangi kadar enzim COX-1 dan COX-2 yang ada dalam obat-obatan.
Kondisi ini memainkan peran utama dalam upaya penyembuhan lambung. Para peneliti yakin ekstrak jeruk bali mampu menyatu dengan kedua enzim itu dalam proses penyembuhah lambung.
Tak hanya bermanfaat menjaga kesehatan jantung dan lambung, jeruk bali juga baik untuk kesehatan gusi karena kadar vitamin C-nya tinggi. Hal ini diungkapkan Peneliti di Universitas Friedrich Schiller, Jerman, yang menemukan kaitan kesehatan gusi pada mereka yang banyak mengonsumsi jeruk bali.
Penelitian melibatkan 58 responden yang mengalami kerusakan gusi yang cukup parah. Kenyataannya, jeruk bali membawa dampak positif setelah dikonsumsi setiap hari selama sekitar dua minggu. Bahkan, dampak positif itu juga berlaku bagi perokok maupun bukan perokok. Seperti diketahui merokok adalah salah satu penyebab utama kerusakan gusi..
Manfaat lain jeruk bali, yakni membersihkan sel darah merah yang telah tua didalam tubuh dan menormalkan hematokrit (persentase sel darah per volume darah). Sekaligus sebagai sumber antioksidan penangkal kanker.
Jus Paling Favorit
Selain dikonsumsi segar, jeruk bali sering diolah dalam bentuk jus. Saat membuat jus, Anda dapat mencampur jeruk bali dengan bahan atau buah lainnya, sehingga rasanya jadi lebih nikmat.
Berikut contoh meramu jeruk bali yang baik untuk kesehatan:
Sumber vitamin C dan penurun kolesterol
Konsumsi dua "siung" (helai dalam buah) jeruk bali ukuran sedang setiap hari untuk mendapatkan manfaatnya secara maksimal.
Minuman antioksidan dan antikanker
Ambil satu buah jeruk bali ukuran sedang yang telah dikupas dan dibuang isinya. Masukkan ke dalam blender, tambahkan air secukupnya. Dapat juga ditambahkan satu sedok madu dan buah lainnya seperti mangga atau pir.
Cara lain, ambil satu buah jeruk bali ukuran sedang yang telah dikupas dan dibuang isinya, dan 1 cm jahe kupas. Masukkan seluruh bahan tersebut ke blender dengan ditambah sedikit air.
Manisan
Potong-potong daging kulit jeruk bali (kulit luarnya dibuang) berbentuk juring, rebus dengan api kecil selama 60 menit. Buang air rebusannya, tiriskan, lalu timbang. Siapkan gula pasir sama beratnya dengan berat kulit jeruk yang telah direbus.
Taruh kulit jeruk rebus dalam panci, bubuhi air hingga terendam seluruhnya, tambahkan gula pasir. Rebus di atas api kecil sambil sesekali diaduk sampai menjadi sirop pekat. Angkat, biarkan kulit jeruk tetap terendam dalam sirop semalaman.
Esoknya, masak lagi di atas api kecil hingga sirop gula hampir habis. Keluarkan kulit jeruk dari sirop, hamparkan di atas nyiru, jemur hingga setengah kering. Potong-potong kecil panjang, masukkan ke dalam wadah tertutup. Agar tahan lama (1 bulan), simpan dalam lemari es.
Selain disantap sebagai kudapan, manisan kulit, jeruk bali bisa dicampurkan ke dalam adonan cake, terutama untuk menggantikan manisan sukade atau kulit jeruk parut. Manisan kulit jeruk yang dicampur manisan kering buah-buahan akan memperkaya cita rasa fruitcake.
Campuran salad buah
Siapkan 200 gram pepaya, 200 gram apel, 200 gram nanas, 200 gram melon (semuanya dipotong dadu), dan jeruk bali ukuran sedang yang telah dikupas, dibuang isinya, dan dipotong-potong sesuai selera. Tambahkan stroberi dan kiwi untuk hiasan.
Siapkan juga bahan dressing, campuran alpukat yang telah diblender halus dengan mayones. Tambahkan empat sendok madu, kocok dengan mikser sampai rata, beri air secukupnya, lalu aduk rata. Bahan buah segar diatur dalam mangkuk atau piring, kemudian disiram dengan dressing.
Kandungan Jeruk Bali
Likopen
Kandungan likopen pada jeruk bali cukup tinggi, yaitu 350 mikrogram per 100 gram daging buah. Jika bersinergi dengan betakaroten (provitamin A) yang banyak terdapat pada jeruk bali, likopen bisa berperan sebagai antioksidan.
Pektin
Jeruk bali mengandung pektin jauh lebih banyak dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya setelah dijus. Satu porsi jus jeruk bali mengandung lebih dari 3,9 persen pektin. Setiap 15 gram pektin dapat menurunkan 10 persen tingkat kolesterol. Berarti jeruk bali dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Zat aktif pembersih darah
Jeruk bali dipercaya mengandung zat aktif yang dapat membersihkan sel darah merah yang telah tua di dalam tubuh dan menormalkan hematokrit, yaitu persentase sel darah per volume darah. Tingkat hematokrit normal pada wanita adalah 37-47 persen, sedangkan laki-laki 40-54 persen. Rendahnya hematokrit akan menyebabkan anemia, tetapi jika sangat tinggi dapat memicu penyakit jantung karena darah jadi mengental.
Kalium
Jeruk bali (gravefruit) merupakan sumber kalium, vitamin A (440 IU), bioflavonoid, dan likopen (350 ug/100g). Hasil penelitian, jeruk bali termasuk antikanker yang sekaligus menyehatkan prostat.
Vitamin C
Seperti jeruk lain, jeruk bali adalah sumber vitamin C (350 mikrogram per 100 gram daging jeruk). Vitamin C sangat baik sebagai sumber antioksidan.
Perokok dianjurkan untuk mengosumsi jeruk bali dua "siung" (helai dalam buah) setiap hari. Peningkatan kadar vitamin C di dalam darah mampu memperbaiki jaringan yang rusak, bahkan kanker, akibat tidak stabilnya molekul radikal bebas karena rokok dan polusi udara.
By: DechaCare.com
VIVAnews - Apakah tanda-tanda
penuaan diri mulai menghantui Anda? Tidak perlu repot melakukan perawatan mahal
untuk mendapatkan kulit kencang dan awet muda. Cobalah diet dengan konsumsi
jeruk bali dua kali sehari.
Seperti dikutip dari laman Shine, jeruk Bali tidak hanya mengandung vitamin C yang membantu meningkatkan kekebalan tubuh, tetapi juga anti-aging handal.
Jeruk Bali mengandung banyak spedermine, zat yang juga banyak terkandung dalam sperma manusia. Zat ini sangat membantu tumbuhnya sel-sel baru dan pendewasaan sel.
Pada 2009, peneliti asal Austria menemukan adanya peningkatan masa sel dan perlambatan penuaan sel saat melakukan percobaan dengan menyuntikkan spedermine pada tikus.
Pada manusia, spedermine juga terbukti memperlambat penuaan sel imun dengan mendorong autophagy, proses yang membantu sel untuk regenerasi.
Selain itu, warna pink pada buah jeruk bali mengindikasikan adanya lycopene, salah satu antioksidan yang membantu melawan penuaan sel akibat radikal bebas. Zat ini juga membantu menurunkan risiko kanker prostat, kanker usus besar, dan kanker paru-paru.
Kandungan seratnya yang mudah larut membuat jeruk bali juga bersahabat dengan pencernaan. Bahkan, efektif meluruhkan kolesterol, dan mencegah kolesterol masuk ke sistem peredaran darah. Ini tentu menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit pada sistem kardiovaskular.
Untuk memaksimalkan asupan nutrisi Jeruk bali, Anda dapat memakan kulitnya. Caranya, parut kulit jeruk bali dan masukan bersama saus salad buah. Kulit jeruk bali kaya akan vitamin C. Namun pastikan sebelum diparut, jeruk Bali sudah dicuci bersih.
Tapi ingat, ada sejumlah pantangan saat mengonsumsi buah ini. Jangan pernah memakannya bersamaan dengan obat. Salah satu zat yang berada dalam jeruk bali akan mengikat enzim alami yang ada di dalam usus sehingga mengurangi penyerapan beberapa jenis obat pada tubuh seperti obat antidepresi, dan obat penghambat kalsium. (adi)
Seperti dikutip dari laman Shine, jeruk Bali tidak hanya mengandung vitamin C yang membantu meningkatkan kekebalan tubuh, tetapi juga anti-aging handal.
Jeruk Bali mengandung banyak spedermine, zat yang juga banyak terkandung dalam sperma manusia. Zat ini sangat membantu tumbuhnya sel-sel baru dan pendewasaan sel.
Pada 2009, peneliti asal Austria menemukan adanya peningkatan masa sel dan perlambatan penuaan sel saat melakukan percobaan dengan menyuntikkan spedermine pada tikus.
Pada manusia, spedermine juga terbukti memperlambat penuaan sel imun dengan mendorong autophagy, proses yang membantu sel untuk regenerasi.
Selain itu, warna pink pada buah jeruk bali mengindikasikan adanya lycopene, salah satu antioksidan yang membantu melawan penuaan sel akibat radikal bebas. Zat ini juga membantu menurunkan risiko kanker prostat, kanker usus besar, dan kanker paru-paru.
Kandungan seratnya yang mudah larut membuat jeruk bali juga bersahabat dengan pencernaan. Bahkan, efektif meluruhkan kolesterol, dan mencegah kolesterol masuk ke sistem peredaran darah. Ini tentu menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit pada sistem kardiovaskular.
Untuk memaksimalkan asupan nutrisi Jeruk bali, Anda dapat memakan kulitnya. Caranya, parut kulit jeruk bali dan masukan bersama saus salad buah. Kulit jeruk bali kaya akan vitamin C. Namun pastikan sebelum diparut, jeruk Bali sudah dicuci bersih.
Tapi ingat, ada sejumlah pantangan saat mengonsumsi buah ini. Jangan pernah memakannya bersamaan dengan obat. Salah satu zat yang berada dalam jeruk bali akan mengikat enzim alami yang ada di dalam usus sehingga mengurangi penyerapan beberapa jenis obat pada tubuh seperti obat antidepresi, dan obat penghambat kalsium. (adi)
KOMPAS.com — Jeruk bali bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan pektinnya
lebih banyak dibandingkan dengan jeruk jenis lain. Pektin inilah yang dipercaya
mampu menurunkan kolesterol sekaligus mengurangi risiko sakit jantung.
Hampir semua orang kenal jeruk bali.
Rasa dan bentuknya khas. Kulitnya sering dimanfaatkan anak-anak di pedesaan
sebagai bahan baku mobil-mobilan. Daging buahnya yang segar dan banyak
mengandung air bisa langsung dimakan setelah dikupas atau sebagai campuran
salad maupun rujak.
Buahnya yang berwarna putih dapat
dijadikan manisan setelah dibuang bagian kulit luarnya yang banyak mengandung
kelenjar minyak. Di Vietnam, bunganya yang harum digunakan untuk membuat
parfum. Bukan hanya itu, kayunya juga sering dimanfaatkan untuk gagang perkakas
alat dapur.
Jeruk bali bermanfaat menurunkan
kolesterol dan melawan penyakit jantung. Kenyataan tersebut pernah diungkapkan
peneliti asal Israel dalam berbagai situs kesehatan dunia.
Penelitian tersebut melibatkan 57
orang dengan kadar kolesterol tinggi dan baru menjalani operasi bypass
pembuluh darah koroner. Kandungan lemak yang sangat tinggi menyebabkan tubuh
pasien kebal terhadap obat-obatan yang biasa dipakai untuk menurunkan kadar
kolesterol.
Pasien-pasien tersebut kemudian
dibedakan menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama diberi hidangan jeruk bali
dengan daging buah berwarna merah selama 30 hari berturut-turut. Kelompok kedua
diberi jeruk bali warna putih. Kelompok terakhir tidak diberi jeruk bali sama
sekali.
Hasilnya, pasien kelompok pertama
dan kedua sama-sama mengalami penurunan lemak darah, sedangkan pasien di
kelompok terakhir tidak mengalami perubahan apa pun. Diketahui pula bahwa jeruk
bali merah diyakini lebih efektif menurunkan kadar lemak, khususnya
trigliserida.
Kandungan likopen jeruk bali berguna
untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Menurut para peneliti, daging buah segar
maupun jusnya memiliki manfaat yang sama. Temuan-temuan ini dilaporkan dalam Journal
of Agricultural and Food Chemistry.
Antibakteri
Para ahli dari Universitas
Jagiellonian Polandia menemukan, ekstrak jeruk bali mengandung antibakteri dan
antioksidan yang bisa "menenangkan" sistem getah perut untuk membantu
proses penyembuhan. Dr Thomas Brzozowski, ketua penelitian, menyarankan agar
para penderita tukak lambung memasukkan jeruk ke dalam diet mereka, meski
secara alamiah mengandung asam.
Selama ini, penderita luka lambung
diminta tidak memasukkan jeruk ke dalam diet mereka, tetapi penelitian ini
justru menyarankan sebaliknya. Ekstraknya diyakini bisa mengurangi kadar enzim
COX-1 dan COX-2 yang ada dalam obat-obatan. Kondisi ini memainkan peran utama
dalam upaya penyembuhan lambung. Para peneliti yakin ekstrak jeruk bali mampu
menyatu dengan kedua enzim itu dalam proses penyembuhan lambung.
Tak hanya bermanfaat menjaga
kesehatan jantung dan lambung, jeruk bali juga baik untuk kesehatan gusi karena
kadar vitamin C-nya tinggi. Hal ini diungkapkan peneliti di Universitas
Friedrich Schiller, Jerman, yang menemukan kaitan kesehatan gusi pada mereka
yang banyak mengonsumsi jeruk bali.
Penelitian melibatkan 58 responden
yang mengalami kerusakan gusi yang cukup parah. Kenyataannya, jeruk bali
membawa dampak positif setelah dikonsumsi setiap hari selama sekitar dua
minggu. Bahkan, dampak positif itu juga berlaku bagi perokok maupun bukan
perokok. Seperti diketahui, merokok adalah salah satu penyebab utama kerusakan
gusi.
Manfaat lain jeruk bali ialah
membersihkan sel darah merah yang telah tua di dalam tubuh dan menormalkan
hematokrit (persentase sel darah per volume darah), sekaligus sebagai sumber
antioksidan penangkal kanker.
Kandungan jeruk bali
- Likopen
Kandungan likopen pada jeruk bali
cukup tinggi, yaitu 350 mikrogram per 100 gram daging buah. Jika bersinergi
dengan betakaroten (provitamin A) yang banyak terdapat pada jeruk bali, likopen
bisa berperan sebagai antioksidan.
- Pektin
Jeruk bali mengandung pektin jauh
lebih banyak dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya setelah dijus. Satu porsi
jus jeruk bali mengandung lebih dari 3,9 persen pektin. Setiap 15 gram pektin
dapat menurunkan 10 persen tingkat kolesterol. Berarti jeruk bali dapat
menurunkan risiko penyakit jantung.
- Zat aktif pembersih darah
Jeruk bali dipercaya mengandung zat
aktif yang dapat membersihkan sel darah merah yang telah tua di dalam tubuh dan
menormalkan tingkat hematokrit, yaitu persentase sel darah per volume darah.
Tingkat hematokrit normal pada wanita adalah 37-47 persen, sedangkan laki-laki
40-54 persen. Rendahnya hematokrit akan menyebabkan anemia, tetapi jika sangat
tinggi dapat memicu penyakit jantung karena darah jadi mengental.
- Kalium
Jeruk bali (gravefruit)
merupakan sumber kalium, vitamin A (440 IU), bioflavonoid, dan likopen (350
ug/100g). Hasil penelitian, jeruk bali termasuk antikanker yang sekaligus
menyehatkan prostat.
- Vitamin C
Seperti jeruk lain, jeruk bali
adalah sumber vitamin C (350 mikrogram per 100 gram daging jeruk). Vitamin C
sangat baik sebagai sumber antioksidan. Perokok dianjurkan untuk mengonsumsi
jeruk bali dua "siung" (helai dalam buah) setiap hari. Peningkatan
kadar vitamin C di dalam darah mampu memperbaiki jaringan yang rusak, bahkan
kanker, akibat tidak stabilnya molekul radikal bebas karena rokok dan polusi
udara. @ Lalang Ken Handita
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar